1) Judul Resensi
Secarik
Kisah di Masalalu
2)
Identitas
Cerpen
a. Judul
Cerpen : Laki-laki Pemanggul
Goni
b. Nama Pengarang : Budi Darma
c. Penerbit : Penerbit Buku Kompas
d. Tanggal
Terbit : 7 Agustus 2013
e. Jumlah
Halaman : 6
Halaman
f. Jumlah kata-kata : 1925 kata
g. Editor : Jodhi Yudono
3) Latar Belakang
Alasan saya memilih
cerpen yang berjudul “Laki-laki Pemanggul Goni” untuk diresensi, karena isi
dari cerpen ini menarik. Menceritakan tentang seorang laki-laki misterius
pemanggul goni yang sering menatap tajam sang tokoh utama, Karmain.
4) Sinopsis
Cerpen
Cerpen berjudul Laki-laki Pemanggul Goni ini bercerita tentang pertemuan Karmain
dengan laki-laki pemanggul goni. Dalam cerpen ini Karmain diganggu oleh seorang
laki-laki pemanggul goni. Setiap kali akan sembahyang, Karmain selalu ditarik oleh
kekuatan luar biasa besar untuk mendekati jendela, membuka sedikit kordennya,
dan mengintip ke bawah, ke jalan besar, dari apartemennya di lantai sembilan,
untuk menyaksikan laki-laki pemanggul goni menembakkan matanya ke arah matanya.
Laki-laki pemanggul
goni itu uterus-menerus memandang tajam mata Karmain. Lelaki tersebut terus
menerus menyudutkan Karmain akan cerita-cerita masalalunya. Dulu, ketika masih
kecil, Karmain bersahabat karib dengan Ahmadi, Koiri, dan Abdul Gani, semuanya
dari kampung Burikan. Karmain teringat, ia menemukan album lama. Ada foto
ibunya ketika masih muda, seorang janda yang ditinggal oleh suaminya karena
pada hari raya Idul Adha, suaminya tertembak ketika sedang berburu babi hutan
bersama teman-temannya di hutan Medaeng. Karmain terpaku pada foto ibunya
sampai lama, kemudian, tanpa sadar, dia terisak-isak. Dulu ibunya pernah
bercerita, bahwa pada waktu-waktu tertentu akan ada laki-laki pemanggul goni,
mengunjungi orang-orang berdosa. Pekerjaan laki-laki pemanggul goni adalah
mencabut nyawa,
Karmain ingat, ketika
umurnya memasuki masa remaja, dia bercita-cita, kelak kalau sudah dewasa, dia
akan memiliki gedung bioskop. Maka, dengan caranya sendiri, dia menciptakan
bioskop-bioskopan. Pada suatu hari, Karmain ingat, waktu untuk menabuh beduk
sudah tiba. Maka berlarilah dia ke masjid. Setelah selesai sembahyang, Karmain
dan beberapa orang pulang. Dalam perjalanan pulang itulah, mereka melihat asap
hitam pekat membumbung ke langit. Udara pun menjadi luar biasa panas.
Dan Karmain ingat
benar, dulu, menjelang kebakaran hebat melanda kampung Burikan, kata beberapa
orang saksi, laki-laki pemanggul goni datang. Lalu, kata beberapa saksi pula,
laki-laki pemanggul goni masuk ke rumah Karmain, kemudian bergegas-gegas ke
luar, dan melemparkan bola-bola api ke rumah Karmain.
5)
Resensi
Cerpen ini sangat
menarik dan memberikan banyak pelajaran bagi para pembacanya. Di awali dengan
kisah seseorang bernama Karmain yang
diganggu oleh laki-laki pemanggul goni yang terus memojokkan Karmain dengan
cerita-cerita masalalunya. Dalam cerpen ini terkandung unsur-unsur intrinsik
yang sangat membangun. Adapun tema cerpen ini adalah mengenai keagaaman, karena
dalam cerpen ini Karmain diceritakan sebagai seseorang yang rajin beribadah.
Gaya bahasa yang
digunakan oleh pengarang memang sangat sederhana, namun jelas dan mudah
dipahami. Para tokohnya, Karmain dan Laki-laki pemanggul goni digambarkan
dengan jelas sehingga para pembaca bisa membayangkan bagaimana penokohan dari
para tokoh tersebut. Seperti penggambaran dari Karmain yang selalu taat menjalankan ibadahnya dan
tidak pernah takut akan ancaman orang lain. Sedangkan Laki-laki pemanggul goni digambarkan
dengan tubuhnya tidak besar,
tidak juga kecil, dan tidak tinggi namun juga tidak pendek, sementara goni yang
dipanggulnya.
Setting dalam cerpen ini dijelaskan secara
jelas. Seperti setting waktu, tidak tergantung apakah fajar, tengah hari, sore,
senja, malam. Dan setting tempat seperti, Karmain pun bergegas mendekati
jendela, dan menyaksikan di bawah sana, di tengah-tengah jalan besar, laki-laki
pemanggul goni berdiri membungkuk mungkin karena goninya terlalu berat, sambil
menembakkan matanya ke arah dirinya. Kendati lampu jalan tidak begitu terang,
tampak dengan jelas wajah laki-laki pemanggul goni menyiratkan rasa amarah, dan
menantang Karmain untuk turun ke bawah.
Alur dalam cerpen ini bersifat mundur karena
inti cerita ini adalah mengenai Karmain yang bertemu dengan laki-laki pemanggul
goni yang selalu memojokkan Karmain dengan cerita-cerita masalalunya.
Adapun sudut pandang yang digunakan oleh
pengarang ialah sudut pandang orang ketiga, karena dalam cerpen ini pengarang
menyebutkan tokoh-tokohnya dengan sebutan nama. Amanat yang dapat saya petik
adalah kita harus rajin beribadah dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Cerpen ini sangat
bagus untuk dibaca oleh semua kalangan karena sangat menarik dan mengandung
banyak pelajaran yang dapat dipetiknya. Cover dalam cerpen ini juga dibuat
semenarik mungkin, sehingga dapat menarik para pembaca untuk membacanya. Kelebihan cerpen ini adalah
kemampuan pengarang yang berupaya menjaga rasa penasaran pembaca agar membaca
cerpen ini sampai akhir. Selain itu, kisah yang diceritakan dapat menguras
emosi dan pikiran pembaca. Sedangkan kekurangannya terletak pada akhir kisah
yang diceritakan tidak jelas.
0 komentar:
Posting Komentar